Hari ini, besok, lusa, besoknya lagi, dan ke-depannya
Mungkin akan berbeda
Ini saat dimana aku tidak bisa menyembunyikan semuanya
Aku hanya bisa menipumu
Dan mungkin itu tak kan lama
Sebenarnya aku mengerti
Kamu bukan tipikal orang yang mudah untuk dihadapkan pada sebuah topeng
Kamu pandai menalar
Sedangkan aku?
Aku hanya tipikal orang yang hanya bisa mnyembunyikan perasaan dengan gaya yang menjijikan
Aku hanya tipikal orang yang hanya mampu memujamu di belakangmu belakangan ini
Aku hanya bisa menunggumu dengan terus melakukan kesalahan dan hal bodoh
Aku tak tahu, apa sebenarnya yang kurasakan?
Aku menganggapnya seperti aku menemukan sosok ibuku dalam dirimu
Aku menemukan ayahku dalam kelembutanmu
Dan disana aku juga menemukan diriku sendiri
Bukan diriku yang bodoh
Bukan diriku yang gampang menangis
Bukan diriku yang hanya bisa berangan di atas bayangmu
Sungguh miris
Bahkan aku tak bisa menemukan diriku yang bebas menjalar dalam jiwa dan ragaku sendiri
Kau boleh mengatakan aku gila, aku bodoh, bahkan kau boleh menari dan bernyanyi aku menjijikan di atas sesakan itu
Kau boleh teriak!
Tapi tidakkah kau tahu?
Apa penyebab dari semua kegilaan, kebodohan, dan tangisan yang kutimbulkan?
Jika kau tahu, kau mungkin tidak akan mempercayainya
Kau mungkin akan membenciku
Seperti rasa siksaan ini yang berujung pada kebecianku terhadapmu
Karena jawaban dari semua itu adalah Kau
Sederhana bukan?
Aku hanya menipumu dengan tipuan norak
Dan saat kau tahu
Aku akan menari di atas ketidakpercayaanmu, aku akan tertawa, aku akan menangis, aku akan menggila di titik bayangan indahmu
Dan hanya kau yang bisa menghentikanku, menuntunku duduk dengan tenang, dan hanya kau yang bisa menjawab pertanyaanku
Sampai kapan aku kuat menipumu?