" Some people say that I'm strong. I'll be more stronger if my mom here, beside me."Kenapa? Salah grammar? Maaf, direct message saja untuk membetulkan.
Setelah bingung dengan apa yang harus diisikan dalam bio itu, aku menyerah.
Dengan perasaan penuh kekufuran aku menuliskannya hanya untuk mewakilkan perasaan.
Terdengar tidak bersyukur, bukan? Maaf. Tapi ijinkan aku menuliskannya agar dunia bisa merasakan sesakan batin yang kuidap selama hampir satu tahun.
Aku merindunya. Selalu. Selamanya.
"Kamu tegar". Jujur, aku sedikit merasa terhibur ketika orang lain menyatakan itu kepadaku.
Memangnya kata apalagi yang harus kuresapi dalam maknanya selain "tegar" itu? Aku hidup dalam ketegaran, dan aku tak kalah dengan takdir menyakitkan. Aku memaknainya jauh mendalam. Aku tegar, karena aku takut dosa memintanya kembali. Tapi sebetulnya, aku sudah berdosa dengan membebaninya perasaan rinduku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar